Tuesday, June 24, 2003


Aku punya tujuh tanda cinta, yang apabila engkau mendapatkan ketujuhnya maka kamu bisa tahu bahwa engkau benar-benar telah mendapatkan cinta yang seutuhnya. Ini aku berikan ketujuh tanda itu...

  1. Cinta itu suci, sampai dikatakan juga cinta itu putih, indah. Suci karena cinta merupakan anugerah terindah dari Yang Maha Penyayang yang membuat kita menjadi tenteram dan damai. Cinta bukanlah ancaman atau gangguan. Itulah kesucian dan kedamaian cinta, cinta bukan nafsu. Syahwat adalah nafsu. Hati-hati membedakannya, jangan sampai terjebak! Cinta dan syahwat dapat dihalalkan dalam suatu ikatan yang namanya pernikahan. Menikah berarti menyempurnakan setengah agama, mecintai rasulullah karena menjalankan sunnahnya... so ikatlah cinta dengan pernikahan.

  2. Cinta itu buta, Buta karena cinta bukan dilihat dengan mata apalagi dipikirkan dengan akal, tapi cinta dirasakan dengan hati. Cinta hanya dapat dirasakan bukan dilihat atau dipikirkan. Indahnya cinta tidak seperti indahnya melihat bintang di langit, tapi indahnya cinta dengan merasakan pancaran hati, karena cinta tersimpan dalam hati. Karenanya lihatlah cinta dari hati, bila engkau memilih seseorang menjadi cintamu, kata rasulullah maka pilihlah hatinya (agamanya, akhlaknya) jangan kecantikannya, kekayaannya, maupun kepandaiannya. Bila engkau memilih karena hatinya, maka engkau akan mendapatkan kecantikannya, kekayaannya, dan kepandaiannya... insyaAllah.

  3. Cinta itu pengabdian, atau dapat dikatakan cinta itu pengorbanan. Apapun akan dilakukan demi cinta. Everything I do I do it for you. Cinta bukanlah ini aku, untuk aku... tapi ini semua untuk kamu, jiwa dan raga.

  4. Cinta itu kekuatan, atau dapat dikatakan cinta itu ajaib, aneh. Karena cinta, seseorang yang lemah bisa menjadi kuat, yang tidak bisa dapat menjadi bisa, yang tidak biasa menjadi biasa, sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin karena cinta.

  5. Cinta itu berbagi, berbagi dalam semua hal. Berbagi kebahagiaan, berbagi kesusahan, semuanya. Engkau sakit aku ikut merasakan sakit, engkau bahagia aku ikut merasa bahagia. Berbagi berarti cinta itu tidak egois. Cinta itu selalu memberi/membagi apa yang dipunyai, sebagian bahkan mungkin semua.

  6. Cinta itu memiliki, atau dapat dikatakan cinta itu amanah. Karena pemilik akan selalu menjaga miliknya, jadi cinta harus dijaga, tidak boleh merana apalagi sampai menderita. Karena itu kita kadang khawatir akan kehilangan cinta. Karena kita membutuhkan cinta. Dan kita bahkan tanpa sadar baru merasakan cinta saat cinta telah pergi.

  7. Cinta itu dekat, atau dapat dikatakan cinta itu teringat-ingat, terbayang-bayang. Jauh di mata dekat di hati. Dimanapun berada, ia selalu hadir dekat di hati, bahkan tanpa sadar kita selalu menyebutnya, memanggil namanya. Cinta tak mengenal ruang dan waktu, so jika cinta maka mendekatlah...


Itulah tujuh tanda cinta... apakah engkau sudah menemukannya? Jika engkau telah menentukan pilihanmu, maka jangan tanyakan apakah engkau mencintainya atau tidak, tapi pertaruhkan semuanya ke dalam pilihanmu itu... termasuk tujuh tanda cinta ini....

Author: Vefe

posted by Fe' at 9:47:00 AM,


Monday, June 23, 2003


Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan yang hangat yang muncul ketika saya bersender di bahunya yang bidang. tiga tahun dalam masa kenalan dan bercumbu, sampai sekarang, dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus mengakui, bahwa saya mulai merasa lelah dengan semua ini, alasan-2 saya mencintainya pada waktu dulu, telah berubah menjadi sesuatu yang melelahkan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif dan berperasaan halus, saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang menginginkan permen. Dan suami saya bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang, dan ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang romantis di dalam pernikahan kami telah mematahkan harapan saya tentang cinta.

Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, yaitu saya menginginkan perceraian.
"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut. "Saya lelah, terlalu banyak alasan yang ada di dunia ini", jawab saya.
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan renungan yang tidak putus-putusnya. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang saya bisa harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, " Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?" Seseorang berkata, mengubah kepribadian orang lain sangatlah sulit dan itu benar, saya pikir, saya mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah pribadinya.

Saya menatap dalam-dalam matanya dan menjawab dengan pelan, " Saya punya pertanyaan untukmu, jika kamu dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya
akan merubah pikiran saya. Seandainya katakanlah saya menyukai setangkai bunga yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu
akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?" Dia berkata, " Saya akan memberikan jawabannya besok."
Hati saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya melihat selembar kertas dengan coret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan....
"Sayang, Saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya." Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya kembali.
"Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya saya bisa menolong untuk memperbaiki programnya."
"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa masuk mendobrak rumah , membukakan pintu untukmu."
"Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus memberikan mata saya untuk mengarahkanmu."
"Kamu selalu pegal-2 pada waktu "teman baikmu" datang setiap bulannya, saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."
"Kamu senang diam didalam rumah, dan saya kuatir kamu akan jadi "aneh". Saya harus memberikan mulut saya untuk menceritakan lelucon-2 dan cerita-2 untuk menyembuhkan kebosananmu."
"Kamu selalu menatap komputermu dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."
"Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai, menikmati sinar matahari dan pasir yang indah?menceritakan warna-2 bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah cantikmu?"
"Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dari saya mencintaimu? Saya tidak akan mengambil bunga itu lalu mati?"

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur? dan saya membaca kembali?
"Dan sekarang sayangku? Kamu telah selasai membaca jawaban saya, jika kamu puas dengan semua jawaban ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang
berdiri disana dengan susu segar dan roti kesukaanmu?"
Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti. Oh, saya percaya, tidak ada orang yang pernah mencintai saya seperti yang dia lakukan dan mengetahui saya harus melupakan "bunga" itu sendiri?

Itulah hidup, atau boleh dikatakan, cinta, ketika seseorang dikelilingi dengan cinta, kemudian perasaan itu mulai berangsur-angsur hilang dan ketika kita mengabaikan cinta sejati yang berada diantara kedamaian dan kesepian? Cinta menunjukkan berbagai macam bentuknya, bahkan dalam bentuk yang sangat kecil dan dangkal, atau bahkan tidak punya bentuk, bisa juga dalam bentuk yang tidak ingin kita ketahui?

Bunga, saat-saat yang romantis hanyalah bentuk awal dari hubungan.

Author: Unknown
posted by Fe' at 1:11:00 PM,


Friday, June 20, 2003


Duhai suamiku...
Kadangkala mungkin tergambar di benak fikiranmu, bahwa engkau telah salah ketika memilih diriku menjadi pasanganmu. Kadang kala ia mengganggu dalam pergaulan sehari-harimu denganku, terkadang ku takut perasaan cintamu berubah menjadi benci, limpahan kasih sayangmu menjelma menjadi kemarahan, dan ketenangan pun berubah menjadi ketegangan.

Suamiku.....
Di saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, tak jarang aku kau abaikan. Waktu di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi masa depanmu.
Bukankah engkau tahu aku pun butuh perhatian darimu. Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu. Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang lain. Bukankah Allah SWT yang mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan, "Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." [QS: An Nisa' 19]. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan, "Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka." Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, "Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai." (HR. Muslim)

Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Allah yang Maha Sempurna. Tidaklah sepatutnya
bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak pernah sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu. Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku.

Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seseorang, "Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?" Ali r.a. pun menjawab, "Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya." Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai suamiku.

Saat terjadi kesalahan yang tak sengaja ku lakukan, mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan, sadarlah, sesungguhnya egois telah menguasai dirimu. Perbaikilah kekurangan diriku dengan lemah lembut, janganlah kasar terhadapku. Bukankah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam telah mengajarkan kepada dirimu, saat Muawiah bin Ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggungjawab suami terhadap istri, beliaupun menjawab, "Dia memberinya makan ketika ia makan, dan memberinya pakaian ketika dia berpakaian." Janganlah engkau keras terhadapku, karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pun tak pernah berbuat kasar terhadap istri-istrinya.

Duhai Suamiku...
Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, "Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya." [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.

Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.

Wahai Allah, Engkau-lah saksi ikatan hati ini... Aku telah jatuh cinta kepada lelaki pasangan hidup ku, jadikanlah cinta ku pada suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu. Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu, hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu, jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku, jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu. Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu, ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu. Nyalakanlah hati kami dengan ma'rifat kepada-Mu. Matikanlah ia dalam syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

Amin ya rabbal alamin.

Author: Panji Abu Aufa Hidayatullah
posted by Fe' at 1:38:00 PM,


Vefe,2003 @ Bogor, Indonesia

  Contents       

Surat Terakhir Seorang...
Duhai Suamiku
Bukan Romantisme Biasa
Tujuh Tanda Cinta
Cinta Yang Terhebat
Pencarian Cinta
Three Words
Manajemen Stress
Tidak Cukup Hanya Cinta
Bermesraan Ala Rasulullah
...Cinta
Cinta Yang Sederhana
Menjalin Cinta Kasih #1
Menjalin Cinta Kasih #2
Yang Memahami Arti Cinta


next...
Kedewasaan
Cintaku Cintamu
Beautiful Girl
Pernikahan

  Words       

Tiga golongan yang ditolong Allah: Orang yang berjihad, Budak yang membeli dirinya, dan Orang yang menikah karena menjaga diri dan kehormatannya


Dua nikmat Allah yang sering kita lupa:
nikmat waktu/kesempatan dan nikmat sehat


Tiga sifat yang menjauhkan kita dari surga: Sombong (menolak kebenaran & merendahkan orang lain), Serakah, dan Iri dengki

  Shout       
Nama :
Web Url :
Komentar :
 

  Links       

NonoFajar  |  Lala  |
liefdeT||k@  |  dre  |
Feby  |  astree  |
Kukuruyuk  |   Tyaz  |
truegossiper | Achmadbiz|
| -inex-Deckydhea |
| arb3icluveradith |
| Kikie |

  Last Referer  

 

  Credit